Mengenal Islam
(Ali
Imran : 19)
“Sesungguhnya Agama yang diridhai Allah
hanyalah Islam.”
(Al-Maidah
: 3)
“Pada hari ini, telah Ku sempurnakan untuk
kamu agamamu dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam
sebagai agamamu.”
Islam adalah rincian syari’at
Allah terakhir yang diturunkan-Nya kepada penutup para nabi dan rasul-Nya,
Muhammad bin Abdullah SAW. Ia merupakan satu-satunya agama yang benar. Islam adalah
agama yang dasarnya tauhid, syi'arnya
kejujuran, porosnya keadilan, tiangnya kebenaran, ruhnya (jiwanya) kasih sayang.
Ia merupakan agama agung, yang mengarahkan manusia kepada seluruh yang
bermanfaat, serta melarang dari segala yang membahayakan bagi agama dan
kehidupan dunia mereka. Dengannya Allah meluruskan ‘aqidah dan akhlak manusia
serta memperbaiki kehidupan dunia akhirat.
Pengertian Islam (bahasa) dari beberapa kata, yaitu:
· -
Aslama, artinya menyerahkan diri (QS. Ali Imran
: 83)
· -
As-salam, artinya keselamatan (QS. Al-Maidah :
16)
·
- As-silmi, artinya damai (QS. Al-Baqarah : 208)
·
- As-salim, artinya bersih (QS. Asy-syu’ara :
88-89)
Secara terminologi
(menurut Said Hawwa), Islam adalah menerima segala perintah dan larangan Allah
SWT, yang telah diwahyukan kepada para nabi dan rasul.
Pengertian Ad-Dien
·
Keyakinan (keimanan) tentang suatu zat ketuhanan
yang pantas untuk menerima ketaatan dan diibadahi.
·
Peraturan Ilahi yang mengendalikan manusia yang
memiliki akal sehat secara sukarela kepada kebaikan hidup di dunia dan
keuntungan di akhirat.
Makna Hakiki Dienul Islam
1. Islam
adalah dien seluruh Nabi dan Rasul (QS. 10 : 72; 2 : 128; 5 : 44)
2. Makna
asal Islam adalah menerima segala perintah dan larangan Allah (QS. 6 : 162-163;
7 : 143; 4 : 65)
Pilar-pilar Islam
1.
Aqidah
Aqidah Islam
menjelaskan dan memberikan petunjuk kepada manusia tentang keimanan kepada
Allah SWT berupa pencarian eksistensi Allah, mengaku akan ke-esaan Allah dan
kesempurnaan-Nya, iman kepada para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi dan
hari akhir.
“Rasul (Muhammad SAW) beriman kepada yang
diturunkan kepadanya (Al-Quranul karim) dan juga orang-orang mukmin, semua
percaya kepada adanya Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
Rasul-rasul-Nya …” (QS. Al-Baqarah : 285)
2.
Ibadah
Ibadah menurut
Syekhul Ibnu Taimiyah adalah ketaatan dan ketundukan secara optimal. Ibadah di
dalam Al-Islam jelas, bahwa tugas manusia di muka bumi tidak lain hanya untuk
beribadah kepada Allah semata.
“Dan tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk mengabdi (menyembah) kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
3.
Akhlak
Allah SWT
menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai model manusia terbaik. Allah SWT
menyebutnya sebagai manusia yang memiliki kepribadian yang agung.
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berbudi
pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam : 4)
4.
Perundang-undangan
Islam tidak
memberikan nash hukum dalam setiap masalah, tetapi terdapat beberapa hal yang
telah dijelaskan dan dirincikan, ada beberapa hal yang dijelaskan secara global
dan beberapa hal yang didiamkan dan tidak dikomentari apapun tentangnya.
Syariat
yang tidak dijelaskan secara terperinci dan pasti, maka Islam memandangnya
tidak statis pada satu kondisi, melainkan ia membiarkan kita dalam keleluasaan
dan kebebasan berijtihad (tidak semua orang bisa berijtihad).
“Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu,
supaya kalu tidak sesat dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.
An-Nisa : 176)
Karakteristik Dienul Islam
1.
Rabbaniyyah
(Bersumber langsung dari Allah)
Islam bukan
rekayasa manusia, melainkan 100% merupakan manhaj Rabbani. Segi aqidah, ibadah,
adab susila, moral, syariat dan peraturannya itu semua bersumber dari Allah
SWT.
“Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur’an)
sebagai kalimat yang bena dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah
kalimat-kalimat-Nya dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-An’am : 115)
2.
Insaniyah
Alamiyah (Kemanusiaan yang bersifat universal)
Islam ditampilkan
sebagai cahaya petunjuk bagi seluruh umat manusia bukan hanya untuk suatu kaum
atau golongan tertentu. Jadi Al-Islam merupakan milik manusia di muka bumi ini,
tanpa mengkhususkan bangsa Arab yang merupakan tempat diturunkannya agama ini.
“Kami mengutus kamu (Hai Muhammad) untuk
seluruh manusiamenyampaikan berita gembira dan member peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Saba : 28)
3.
Syamil
mutakamil (Lengkap dan Mencakupi)
Islam
membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, dari mulai masalah ataupun
pekerjaan yang kecil sampai besar sekalipun, dan al-Islam telah memformat
dengan sempurana melalui pengaturannya serta menerangkan hukumnya.
“Dan Kami turunkan kitab kepadamu (Al-Qur’an)
untuk menjelaskan segala sesuatu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang muslim
(orang-orang yang mentaati Allah).” (QS. An-Nahl : 89)
4.
Al
Basathah (Mudah)
Al-Islam merupakan
agama fitrah bagi manusia sehingga manusia mampu melaksanakan tanpa adanya
kesulitan, tetapi yang membuat kesulitan adalah manusianya itu sendiri.
“Allah tidak memikulkan tanggungjawab kepada
seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya, untuknyalah hasil (pahala)
amal baiknya dan dia pulalah yang akan menderita dari kejahatan yang
diperbuatnya.” (QS. Al-Baqarah : 286)
Jadi jelas,
bahwa Islam merupakan solusi bagi permasalahan bukan untuk membebani manusia
dengan satu kewajiban, kecuali sebatas akan kemampuan manusia itu.
5.
Al-Adalah
(Keadialan)
Al-Islam datang
untuk menegakkan keadilan secara mutlak untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan
di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah, kehormatan, harta
dan akal mereka.
”Hai orang-orang yang beriman! Hendaklah
kamu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu kepada suatu kaum (seseorang) menjerumuskan kamu untuk
tidak berlaku adil. Tegakkanlah keadilan! Karena adil lebih dekat kepada taqwa.
Dan takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa saja yang
kamu lakukan.” (QS. Al-Maidah : 8)
6.
Tawazun
(Keseimbangan)
Al-Islam dan
seluruh ajarannya mengajarkan untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara jasad dan ruh, serta antara
dunia dan akhirat.
“Dan carilah dengan rezeki yang diberikan
Allah kepadamu kebahagiaan di kampung akhirat. Dan janganlah kamu lupakan
kebahagiaan di dunia …” (QS. Al-Qashash : 77)
7.
Tsabat
wa Murunah (Perpaduan antara Keteguhan prinsip dan Fleksibelitas)
Di antara ciri khas
dien Islam adalah perpaduan antara “tsabat” (tidak berubah oleh apapun) dan “murunah”
(menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari batas syariat).
Tsabat pada
pokok-pokok dan tujuannya. Murunah pada cabang-cabang dan sarana-sarana serta
cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya, dien Islam dapat menyesuaikan
diri, dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta dapat sesuai dengan setiap
keadaan yang baru timbul. Dengan sifat tsabat pada pokok-pokok dan ajarannya,
Islam tidak bisa larut dan tunduk terhadap zaman dan perputaran waktu.
Tujuan Islam
1. Membangun
manusia (individu) yang sholeh
2. Membangun
keluarga yang sholeh
3. Membangun
masyarakat yang sholeh
4. Membangun
umat yang sholeh
5. Baldatun
toyyibatun wa rabbun ghafur (Negara yang baik dan pengampunan Rabb)
6. Menyeru
kebaikan kepada manusia
Lawan dari
Islam adalah Jahiliyah.
Makna Jahiliyah
Jahiliyah adalah
kondisi psikologis yang menolak mengambil petunjuk Allah, serta system yang
tidak berhukum kepada apa yang telah ditetapkan Allah. (QS. 5 : 50)
Sosok Jahiliyah Masa Kini
Adapun
contoh jahiliyah masa kini:
·
Ilmu dan akal adalah segala-galanya
Contohnya: Tuhan
itu adalah akal (Teori Heigel)
·
Teori-teori yang tidak bersumber dari Allah
Contohnya:
1. Teori evolusi (Charles Darwin) yang mengatakan “Memasukkan
unsur Allah (Tuhan) pada proses penciptaan, sama saja dengan memasukkan unsur
aneh dalam mekanisme alam
2.
Teori Emansipasi Wanita
3.
Pernyataan Karl Mark bahwa agama itu ibarat obat
bius bagi manusia.
Dari uraian di
atas hendaknya, kita dapat membebaskan diri kita dari sifat-sifat jahiliyah. Dan
jelaslah bahwa Islam merupakan dien yang paling lengkap dan sempurna. Islam
mampu menyelesaikan segala permasalahan yang hari ini sedang melanda
masyarakat, contohnya: korupsi, kolusi, kebejatan moral, kekerasan, pembunuhan
dan lain-lain hanya dapat diselesaikan dengan mengembalikan segala sesuatu
kepada system yang telah dibuat oleh Yang Maha Agung (Allah SWT).
(QS. Al-Baqarah
: 147)
“Kebenaran datangnya dari tuhanmu dan
janganlah engkau termasuk orang-orang yang ragu.”
Mari kita
renungkan perjalanan hidup kita selama ini, sudahkah kita mengetahui, meyakini,
lalu mengamalkan ajaran Islam yang hari ini kita yakini sebagai Dien yang benar
(haq) ?
*Tulisan ini disadur dari sebuah buku panduan tarbiyah
*Tulisan ini disadur dari sebuah buku panduan tarbiyah
*Referensi
Ø Al-Qur’an
dan terjemahannya
Ø Dr.
Qardhawi, Yusuf. Pengantar Kajian Islam. Pustaka
Al Kautsar. Jakarta: 1997
Ø Dr.
Qardhawi, Yusuf. Islam Peradaban Masa
Depan. Pustaka Al Kautsar. Jakarta: 1997
Ø Hawwa,
Said. Al-Islam Syahadatain dan Fenomena
Kekufuran. Al Ishlahy Press: Jakarta
No comments:
Post a Comment