Friday, September 1, 2017

Riview Kumcer: Jatuh Dari Cinta

Saya Cuma Pengarang, Cinta

Kali ini aku mau riview kumpulan cerpennya Benny Arnas, “Jatuh Dari Cinta”. Seperti judul bukunya, keempat belas cerpen di dalamnya memiliki benang merah, Jatuh dari Cinta. Melalui cerpen-cerpen ini Kak Benny seakan memberi peringatan ke kita, bahwa cinta itu ada masa aktifnya juga. (Udah kayak Sim Card aja yaa...)

koleksi google image
                
Lalu adakah cerpen berjudul serupa dengan judul buku? Aku pastikan enggak ada. Karena kayak aku bilang tadi, judul buku ini diambil dari benang merah ide keseluruhan cerpen didalamnya. Bahwa cinta bisa lelah juga. Dan semakin menarik karena di akhir Kak Benny memberi dua bonus sekaligus, lewat tulisan ‘Kepada Pengantin Baru’ yang ia tulis untuk pernikahannya dan “Saya Cuma Pengarang, Cinta”.
                Saya Cuma Pengarang, Cinta.
                Ah, aku ngebayangin judul ini dipilih karena keresahan istri si Kakak kalau-kalau kelak cinta mereka akhirnya harus berlalu hambar. Tapi jadi pengen curhat juga bawaannya. Bang Arafat Nur, salah satu riview novelnya udah aku tulis di Sini. Bahwa seringkali pembacanya menduga-duga kalau tokoh dalam tulisannya adalah dia sendiri.
                Aku suka gitu juga sih, pernah ngebaca novel yang orangnya aku kenal. Terus nemu benang merah bahwa tokoh dalam cerita karakternya mirip banget sama si kawan itu. Bahkan untuk buku-buku yang aku baca padahal belum kenal penulisnya, aku suka nebak-nebak bahwa beginilah sebenarnya karakter si penulis. (Hayooo ngaku siapa yang udah mulai nerka-nerka aku kayak apa??!!)
                Pikiran ini semakin diperkuat juga dari pengakuan beberapa teman yang lebih mumpuni di dunia ke-sastraan bahwa sedikit banyak memang tulisan itu akan menemukan benang merah ke karakter penulisnya. Dulu aku suka gitu soalnya, kalau dapat permintaan teman di akun sosial dari orang yang enggak tau siapa, di stalking dulu biar tau dia orang kayak apa. Sampai sekarang masih gitu sih. Dan, kabarnya bukan cuma aku loh yang gitu, kalo enggak salah di Jepang (Kalo salah tolong dibenarkan, ya), bahwa setiap pelamar kerja, sebelum dinyatakan lolos seleksi berkas, terlebih dahulu di stalking-in akun sosialnya.
                Kok jadi melebar, ya...
                Oiya, cak buka ini dulu Klik , di situ aku ada cantumin pendapat tentang penulis. Jangan jawab iya, kalo belum baca. (Maksaaaaa...)
                Jadi ternyata seringkali ternyata ada juga penulis yang dunia nyatanya tidak semanis tulisannya. Untuk dunia sekarang ini ngenak banget, yah. Karena mereka yang suka berkeliaran buat kecemburuan di media sosial, ternyata kehidupan nyatanya berbanding terbalik. Yah, enggak jauh bedalah sama cewek yang pas keluar rumah buat seluruh mata terfokus padanya. Atau bahkan bisa Mengalihkan Dunia-nya Afghan... (Nyanyiiiii....), ternyata eh ternyata, cucian seminggu udah numpuk di rumah, bukan hanya itu, kamar juga ditinggalkan dalam keadaan berantakan.
                Entahlah, entah “Saya Cuma Pengarang, Cinta” adalah sebuah cara Kak Benny untuk meyakinkan istrinya, atau memang penulis suka nulis yang tidak jauh berbeda dengan keadaan pribadinya. Terus gimana dengan tulisanku...??
                Biasanya, aku sih suka manfaatkan inspirasi dari mana aja. Semacam pertanyaan di wall facebook gitu, “Apa yang kamu fikirkan?”
                Gitulah kira-kira, “Tulislah apa yang Kamu pikirkan, bukan memikirkan apa yang akan kamu tulis.”
                Eh, mau baca bukunya juga?

                Aku enggak tau sih masih ada di toko buku apa enggak... masih kayak kemaren, aku nyuri baca juga punya teman. Maaf yaa Kak Benny, kalau kakak ngisi di Medan aku janji datang deh, biar bisa dapat buku yang ada tanda tangannya langsung, kayak buku si kawan yang kucuri baca itu.... ^^

No comments:

Post a Comment