Salam...
Apa yang ada
difikiran kalian ketika mendengar kata “Jawa Tengah”?
Bisa jadi jawabannya berbeda-beda. Ada yang menjawab: salah satu Provinsi
di Indonesia yang tertelak di Pulau Jawa; Semarang; Borobudur; Gunung Merapi; Solo; Batik; dan seterusnya.
Gambar 1. Candi Borobudur
Alasan utama tentunya, Jawa Tengah
adalah tempat kebanggaan Indonesia, sebab di Jawa Tengah berdiri sebuah
bangunan yang tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia, yaitu Borobudur.
Sebuah candi yang dibangun berabad-abad silam dan masih berdiri gagah hingga
saat ini. Jadi, pelancong luar yang datang ke Indonesia belum ke Indonesia
namanya kalau belum datang ke Borobodur. Apalagi pelancong dari Indonesia,
enggak usah cerita pengalaman keliling berbagai benua kalau belum menginjakkan
kaki di Borobodur. (Agak baper aku-nya, soalnya aku ngaku suka jalan-jalan,
tapi belum pernah keluar dari provinsi sendiri).
Okeh, itu alasan utama. Alasan
selanjutnya adalah alasan yang aku dapat dari berbagai sumber, kenapa Jawa
Tengah itu begitu awesome dan patut
kujadikan sebagai destinasy penting
selanjutnya. (Sambil nengok persediaan isi kantong, lirik dompet dan buku
tabungan). Isi kantong memang belum mendukung, tapi cari tahu alasan untuk
datang dan menyarankan orang lain untuk datang juga enggak salah kan, ya?
Syukur-syukur ada yang punya duit lebih dan enggak tau mau diapain, terus
gara-gara baca tulisanku ini jadi terfikir untuk berkunjung ke sana sambil
ngajakin aku, kan lumayan bisa jalan gratis... eeeaaaa.
Jawa Tengah adalah provinsi dengan
luas 32.598 km2. Dengan sebegitu luas, pastilah Jawa Tengah tak
hanya punya Borobodur untuk dijadikan alasan destinasy. Karena ternyata Jawa tengah memiliki pegunungan, dataran
tinggi, laut, sungai, kepulauan sampai bentang alam yang memungkinkan Jawa
Tengah menjadi Provinsi yang memiliki tempat wisata yang lengkap. Baik itu
wisata alam, bahari, sejarah, kuliner, budaya, petualangan maupun untuk
acara-acara pertemuan organisasi/komunitas dan sejenisnya yang memungkinkan
pesertanya berasal dari tempat-tempat yang berjauhan.
Gambar 2. Gapura Museum Sangiran
Untuk penikmat sejarah, Jawa Tengah
punya Museum Sangiran yang memuat peninggalan dari zaman prasejarah sampai
sejarah. Konon, Jawa Tengah bukan hanya punya candi Borodudur, tapi Kerajaan
Medang, atau biasa dikenal juga dengan Mataram Kuno (Masa dinasti Syailendra),
yang berpusat di Magelang ini juga meninggalkan Candi Pawon, Candi Plausan dan
candi-candi di Gedongsong serta Dieng.
Pekalongan dan Jepara pun dua nama
yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia khususnya.
Pekalongan dengan batiknya, dan Jepara dengan ukiran kayu khasnya. Ukiran dari
Jepara yang khas sampai saat ini bisa dibilang belum memiliki saingan yang
berarti. Kalau di tempat tinggalku, orang-orang yang memiliki Perabotan Khas
Jepara sudah pastilah dari kalangan darah biru, eh, menengah ke atas maksudnya.
Karena selain memiliki nilai estetika yang khas, kualitasnya memang sebanding
dengan harganya. Selain itu tempat ini juga menjadi tempat berdirinya Kerajaan
Kalingga, dengan pemimpinnya yang terkenal Ratu Sima.
Untuk Umat Islam, harusnya belum ke
Jawa Tengah namanya kalau belum shalat di mesjid tertua di Indonesia, yaitu
Mesjid Demak. Yah, Jawa Tengah juga menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di
Indonesia. Selain Kerajaan Demak, ada Kerajaan Pajang, dan yang masih tetap
eksis sampai sekarang Kerajaan Mataram Islam, yang oleh Sultan Amangkurat II
dipindahkan dari Yogyakarta ke Kertasura dan Solo. Keeksisan kerajaan ini
terlihat dari masih adanya Istana Kesunanan dan Mangkunegara di Solo, yang
kalau kita ke Yogyakarta kita akan mendengar istilah Kesultanan Hamengkubuwono
dan Pakualam.
Gambar 3. Mesjid Agung Demak
Demikian pula kerajaan Majapahit
yang terkenal dengan Patih Gajah Mada dengan sumpah Palapa-nya, meski tidak
berpusat di Jawa Tengah, tapi kadipaten Pajang di Surakarta adalah kadipaten
penting di masanya. Candi Sukuh dan Candi Cehleo adalah bukti peninggalan dari
kerajaan ini pernah eksis di wilayah Jawa Tengah.
Banyak?
Tapi ternyata penikmat sejarah tidak
hanya akan dipuaskan dengan peninggalan kerajaan-kerajaan di atas, karena di
Semarang, yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah ada “Lawang Sewu Heritage Complex” dan “Little Netherland” (Kota tua Semarang), yang siap memanjakan
pengunjungnya. Masih di Kota yang sama kita bisa menyaksikan Jateng Fair dan
Festival Kota Tua.
Solo tidak kalah eksisnya dengan Semarang,
kota yang dulunya pernah dipimpin oleh orang nomor satu di Indonesia ini punya:
SIPA (Solo Internasional Performing Arts),
Solo Batik Carnaval, WMPC (World Military Parachuting Champions), Solo City
Jazz dan sebagainya. Di Magelang ada “Pameran Warisan Dunia”, sedang Pekalongan
punya “Pekan Batik Nusantara”.
Gambar 4. Festival Batik Pekalongan
Gimana?
Buat yang punya organisasi/komunitas
sudah terfikir untuk menjadikan Semarang atau Solo sebagai tempat pertemuan
skala nasional? Belum juga? Sayang sekali, padahal dua kota penting di Jawa ini
sudah memenuhi indikator dengan akses yang mudah, ketersediaan tempat-tempat
menarik, dukungan stakeholder, fasilitas akomodasi, fasilitas meeting, fasilitas pameran, citra
destinasi , keadaan lingkungan dan tentunya profesionalitas SDM, loh? Ayo yang
belum buruan agendakan.... (Sambil ngelirik kawan-kawan sekomunitas).
Ke Jawa Tengah cuma buat menikmati
pameran dan sejarah, ngapain? Bisa baca dari google juga udah lengkap. Loh,
siapa bilang?
Karena Jawa Tengah juga akan memanjakan
penikmat Petualang, penikmat bahari dan penikmat alam. Jangan ngaku penakluk
gunung kalau masih belum menaklukkan salah satu dari gunung yang ada di Jawa
Tengah ini, ada gunung Slamet, gunung Sundoro, dan yang paling terkenal dan
masih aktif adalah gunung Merapi dan gunung Merbabu/Lawu.
Penakluk air, yakni pelakon rafting
atau Arung Jeram ada sungai Elo di Magelang, sungai serayu di Banjarnegara dan
sungai Klawing di Purbalingga yang memfasilitasi ini mulai dari level pemula,
menengah sampai mahir. Jika hanya sekedar membawa anak-anak kecil untuk outbound
dan menyusuri sungai, Ngargoyoso dan Tawangmangu di Karanganyar sudah menyediakan
fasilitas ini dengan lengkap pula.
Bagi anda si petualang penakluk gua,
di Kabumen ada gua Barat, jatijajar dan petruk. Sedangkan, Purbalingga punya
gua Lawa. (Kalau udah menyusuri gua-gua ini, jangan lupa untuk menyusuri gua
hatiku, ya?) eh, maafkan kekhilafan saya. Baper-nya makin-makin soalnya.
Okeh, masih ada yang lebih awesome lagi, bapernya kita pending
dulu, ya.
Karena ternyata, Jawa Tengah di
kelilingi oleh garis pantai Utara dan Selatan. (Ayo, yang cowok-cowok jomblo
pasti langsung terbayang kan, kalau cewek-cewek Jawa Tengah canti-cantik kayak
titisan Nyi Roro Kidul? Ngaku ayo...). Maaf lagi, ya. Rupanya aku belum bisa
menyembunyikan ke-baperan ini, lagi ngayal ketemu jodoh di Museum Kereta Api
Indonesia yang di Ambarawa soalnya, biar kayak adegan film kuch-kuch ho ta hai. Hah, enggak ada hubungannya, ya?
Gambar 5. Museum Kereta Api Tua Ambarawa
Oke next ajalah, ya, sebelum pembacanya kabur.
Nah, di Kebumen selain ada gua, ada
empat pantai yang terkenal, Pantai Logending, pantai karangbolong, pantai ayah,
dan pantai menganti. Di wonogiri, ada pantai Nampu dan sembukan.
Kalian pernah dengar Kepulauan
Karimun Jawa? Ternyata kepulauan yang terdapat di tengah Laut Jawa ini juga
masuk wilayah Jawa Tengah, lo. Selain itu, sebagian besar wilayah Jawa Tengah
memiliki bentang alam karst, yaitu bentang alam yang disusun oleh batu gamping.
Langsung kebayang foto prewedding gitu,
ya? (Alaaaaaaah haay.....)
Aku siap-siap mau kabur nih, sebelum
dicipratin air dari pantai selatan? (Mikir, bukannya bagus, ya? Siapa tau
beruntung bisa berubah cantik kayak Nyi Roro Kidul, eh).
Gambar 6. Pantai Selatan Jawa
Enggak bermaksud kabur, sih. Cuma
aku udah enggak punya kata-kata lagi untuk mengeksplor Jawa Tengah yang super awesome dan komplit untuk dijadikan
tujuan destinasy. Akhirnya, aku Cuma
bisa bilang, arrigato gozai mas(t)a buat
yang udah sabar ngebaca dari awal sampai akhir. Karena ucapan terima kasih
dariku tidak gratis (Looooh), aku minta kalian kasih imbalan. Imbalannya enggak
muluk-muluk sih, cukup doain aku supaya tabungan segera cukup untuk segera
menginjakkan kaki di Jawa Tengah. Aku janji deh, doain kalian juga yang belum
ke sana semoga dimudahkan langkahnya. Apalagi, pas kesananya ngajak aku, ya
kan? Aku mau kali, sumpaaaaah.
Wassalam...
Tulisan ini
diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah
(www.twitter.com/visitjawatengah)
No comments:
Post a Comment