Wednesday, October 26, 2016

Jawa Tengah Oh Jawa Tengah

Salam...
Apa yang ada difikiran kalian ketika mendengar kata “Jawa Tengah”?
Bisa jadi jawabannya berbeda-beda. Ada yang menjawab: salah satu Provinsi di Indonesia yang tertelak di Pulau Jawa; Semarang; Borobudur; Gunung Merapi; Solo; Batik; dan seterusnya.
            Jawaban di atas adalah jawaban umum yang keluar dari orang-orang seperti aku, orang yang tidak lahir dan tinggal di Jawa Tengah, dan belum pernah mengunjungi Jawa Tengah. Tapi jika kalian mengaku pelancong sejati, Jawa Tengah adalah tempat yang tidak boleh kalian lewatkan. Kenapa?
Gambar 1. Candi Borobudur
            Alasan utama tentunya, Jawa Tengah adalah tempat kebanggaan Indonesia, sebab di Jawa Tengah berdiri sebuah bangunan yang tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia, yaitu Borobudur. Sebuah candi yang dibangun berabad-abad silam dan masih berdiri gagah hingga saat ini. Jadi, pelancong luar yang datang ke Indonesia belum ke Indonesia namanya kalau belum datang ke Borobodur. Apalagi pelancong dari Indonesia, enggak usah cerita pengalaman keliling berbagai benua kalau belum menginjakkan kaki di Borobodur. (Agak baper aku-nya, soalnya aku ngaku suka jalan-jalan, tapi belum pernah keluar dari provinsi sendiri).
            Okeh, itu alasan utama. Alasan selanjutnya adalah alasan yang aku dapat dari berbagai sumber, kenapa Jawa Tengah itu begitu awesome dan patut kujadikan sebagai destinasy penting selanjutnya. (Sambil nengok persediaan isi kantong, lirik dompet dan buku tabungan). Isi kantong memang belum mendukung, tapi cari tahu alasan untuk datang dan menyarankan orang lain untuk datang juga enggak salah kan, ya? Syukur-syukur ada yang punya duit lebih dan enggak tau mau diapain, terus gara-gara baca tulisanku ini jadi terfikir untuk berkunjung ke sana sambil ngajakin aku, kan lumayan bisa jalan gratis... eeeaaaa.
            Jawa Tengah adalah provinsi dengan luas 32.598 km2. Dengan sebegitu luas, pastilah Jawa Tengah tak hanya punya Borobodur untuk dijadikan alasan destinasy. Karena ternyata Jawa tengah memiliki pegunungan, dataran tinggi, laut, sungai, kepulauan sampai bentang alam yang memungkinkan Jawa Tengah menjadi Provinsi yang memiliki tempat wisata yang lengkap. Baik itu wisata alam, bahari, sejarah, kuliner, budaya, petualangan maupun untuk acara-acara pertemuan organisasi/komunitas dan sejenisnya yang memungkinkan pesertanya berasal dari tempat-tempat yang berjauhan.
Gambar 2. Gapura Museum Sangiran
            Untuk penikmat sejarah, Jawa Tengah punya Museum Sangiran yang memuat peninggalan dari zaman prasejarah sampai sejarah. Konon, Jawa Tengah bukan hanya punya candi Borodudur, tapi Kerajaan Medang, atau biasa dikenal juga dengan Mataram Kuno (Masa dinasti Syailendra), yang berpusat di Magelang ini juga meninggalkan Candi Pawon, Candi Plausan dan candi-candi di Gedongsong serta Dieng.
            Pekalongan dan Jepara pun dua nama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia khususnya. Pekalongan dengan batiknya, dan Jepara dengan ukiran kayu khasnya. Ukiran dari Jepara yang khas sampai saat ini bisa dibilang belum memiliki saingan yang berarti. Kalau di tempat tinggalku, orang-orang yang memiliki Perabotan Khas Jepara sudah pastilah dari kalangan darah biru, eh, menengah ke atas maksudnya. Karena selain memiliki nilai estetika yang khas, kualitasnya memang sebanding dengan harganya. Selain itu tempat ini juga menjadi tempat berdirinya Kerajaan Kalingga, dengan pemimpinnya yang terkenal Ratu Sima.
            Untuk Umat Islam, harusnya belum ke Jawa Tengah namanya kalau belum shalat di mesjid tertua di Indonesia, yaitu Mesjid Demak. Yah, Jawa Tengah juga menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Selain Kerajaan Demak, ada Kerajaan Pajang, dan yang masih tetap eksis sampai sekarang Kerajaan Mataram Islam, yang oleh Sultan Amangkurat II dipindahkan dari Yogyakarta ke Kertasura dan Solo. Keeksisan kerajaan ini terlihat dari masih adanya Istana Kesunanan dan Mangkunegara di Solo, yang kalau kita ke Yogyakarta kita akan mendengar istilah Kesultanan Hamengkubuwono dan Pakualam.
Gambar 3. Mesjid Agung Demak
            Demikian pula kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Patih Gajah Mada dengan sumpah Palapa-nya, meski tidak berpusat di Jawa Tengah, tapi kadipaten Pajang di Surakarta adalah kadipaten penting di masanya. Candi Sukuh dan Candi Cehleo adalah bukti peninggalan dari kerajaan ini pernah eksis di wilayah Jawa Tengah.
            Banyak?
            Tapi ternyata penikmat sejarah tidak hanya akan dipuaskan dengan peninggalan kerajaan-kerajaan di atas, karena di Semarang, yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah ada “Lawang Sewu Heritage Complex” dan “Little Netherland” (Kota tua Semarang), yang siap memanjakan pengunjungnya. Masih di Kota yang sama kita bisa menyaksikan Jateng Fair dan Festival Kota Tua.
            Solo tidak kalah eksisnya dengan Semarang, kota yang dulunya pernah dipimpin oleh orang nomor satu di Indonesia ini punya: SIPA (Solo Internasional Performing Arts), Solo Batik Carnaval, WMPC (World Military Parachuting Champions), Solo City Jazz dan sebagainya. Di Magelang ada “Pameran Warisan Dunia”, sedang Pekalongan punya “Pekan Batik Nusantara”.
Gambar 4. Festival Batik Pekalongan
            Gimana?
            Buat yang punya organisasi/komunitas sudah terfikir untuk menjadikan Semarang atau Solo sebagai tempat pertemuan skala nasional? Belum juga? Sayang sekali, padahal dua kota penting di Jawa ini sudah memenuhi indikator dengan akses yang mudah, ketersediaan tempat-tempat menarik, dukungan stakeholder, fasilitas akomodasi, fasilitas meeting, fasilitas pameran, citra destinasi , keadaan lingkungan dan tentunya profesionalitas SDM, loh? Ayo yang belum buruan agendakan.... (Sambil ngelirik kawan-kawan sekomunitas).
            Ke Jawa Tengah cuma buat menikmati pameran dan sejarah, ngapain? Bisa baca dari google juga udah lengkap. Loh, siapa bilang?
            Karena Jawa Tengah juga akan memanjakan penikmat Petualang, penikmat bahari dan penikmat alam. Jangan ngaku penakluk gunung kalau masih belum menaklukkan salah satu dari gunung yang ada di Jawa Tengah ini, ada gunung Slamet, gunung Sundoro, dan yang paling terkenal dan masih aktif adalah gunung Merapi dan gunung Merbabu/Lawu.
            Penakluk air, yakni pelakon rafting atau Arung Jeram ada sungai Elo di Magelang, sungai serayu di Banjarnegara dan sungai Klawing di Purbalingga yang memfasilitasi ini mulai dari level pemula, menengah sampai mahir. Jika hanya sekedar membawa anak-anak kecil untuk outbound dan menyusuri sungai, Ngargoyoso dan Tawangmangu di Karanganyar sudah menyediakan fasilitas ini dengan lengkap pula.
            Bagi anda si petualang penakluk gua, di Kabumen ada gua Barat, jatijajar dan petruk. Sedangkan, Purbalingga punya gua Lawa. (Kalau udah menyusuri gua-gua ini, jangan lupa untuk menyusuri gua hatiku, ya?) eh, maafkan kekhilafan saya. Baper-nya makin-makin soalnya.
            Okeh, masih ada yang lebih awesome lagi, bapernya kita pending dulu, ya.
            Karena ternyata, Jawa Tengah di kelilingi oleh garis pantai Utara dan Selatan. (Ayo, yang cowok-cowok jomblo pasti langsung terbayang kan, kalau cewek-cewek Jawa Tengah canti-cantik kayak titisan Nyi Roro Kidul? Ngaku ayo...). Maaf lagi, ya. Rupanya aku belum bisa menyembunyikan ke-baperan ini, lagi ngayal ketemu jodoh di Museum Kereta Api Indonesia yang di Ambarawa soalnya, biar kayak adegan film kuch-kuch ho ta hai. Hah, enggak ada hubungannya, ya?
Gambar 5. Museum Kereta Api Tua Ambarawa
            Oke next ajalah, ya, sebelum pembacanya kabur.
            Nah, di Kebumen selain ada gua, ada empat pantai yang terkenal, Pantai Logending, pantai karangbolong, pantai ayah, dan pantai menganti. Di wonogiri, ada pantai Nampu dan sembukan.
            Kalian pernah dengar Kepulauan Karimun Jawa? Ternyata kepulauan yang terdapat di tengah Laut Jawa ini juga masuk wilayah Jawa Tengah, lo. Selain itu, sebagian besar wilayah Jawa Tengah memiliki bentang alam karst, yaitu bentang alam yang disusun oleh batu gamping. Langsung kebayang foto prewedding gitu, ya? (Alaaaaaaah haay.....)
            Aku siap-siap mau kabur nih, sebelum dicipratin air dari pantai selatan? (Mikir, bukannya bagus, ya? Siapa tau beruntung bisa berubah cantik kayak Nyi Roro Kidul, eh).
Gambar 6. Pantai Selatan Jawa
            Enggak bermaksud kabur, sih. Cuma aku udah enggak punya kata-kata lagi untuk mengeksplor Jawa Tengah yang super awesome dan komplit untuk dijadikan tujuan destinasy. Akhirnya, aku Cuma bisa bilang, arrigato gozai mas(t)a buat yang udah sabar ngebaca dari awal sampai akhir. Karena ucapan terima kasih dariku tidak gratis (Looooh), aku minta kalian kasih imbalan. Imbalannya enggak muluk-muluk sih, cukup doain aku supaya tabungan segera cukup untuk segera menginjakkan kaki di Jawa Tengah. Aku janji deh, doain kalian juga yang belum ke sana semoga dimudahkan langkahnya. Apalagi, pas kesananya ngajak aku, ya kan? Aku mau kali, sumpaaaaah.
Wassalam...



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah (www.twitter.com/visitjawatengah)

No comments:

Post a Comment