Thursday, November 26, 2015

The Comment_Doraemon Stand by Me


Doraemon … 

Robot kucing abad 22 yang di program khusus untuk menemani Nobita. Robot ini sengaja dibuat oleh turunan keempatnya, sebab si Sony melihat kekurangna-kekurangan Nobita di masa lalunya. Nobita menjadi anak yang selalu terlambat ke sekolah, diejek teman-temannya karena selalu dapat nilai 0 setiap ulangan, tidak pandai olahraga, dan semua hal yang membuat hidupnya begitu menyedihkan. 
Sony memprogram Doraemon tidak akan kembali ke masa depan jika tidak bisa membuat hidup Nobita bahagia. Ada penolakan dari Doraemon, tapi program itu membuatnya benar-benar tidak bisa kembali ke masa depan, dan tidak ada pilihan lain selain membuat Nobita bahagia. Doraemon memang robot luar biasa, misi membuat Nobita bahagia dimulai dengan baling-baling bambu. Nobita tidak terlambat lagi ke sekolah dengan pintu kemana saja, Nobita juga menjadi anak yang pintar dengan memakan roti yang keluar dari kantong ajaib Doraemon. 
Pada awalnya film ini baik untuk anak-anak. Jiwa khayal cerdasnya akan bekerja dengan mengagumi kecanggihan Doraemon. Sama halnya ketika anak-anak di awal tahun 2000an disuguhi dengan sinetron anak Jini oh Jini, Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Bidadari dan sebagainya. Jiwa khayal akan bekerja membayangkan seandainya benar-benar ada Jin yang serba bisa membantu memenuhi semua keinginan mereka. Secara psikologis ini sangat membantu perkembangan kecerdasan anak. 
Sekarang hampir tidak ada Film anak, sinetron anak yang layak untuk disuguhkan untuk anak-anak kita. Bagaimana tidak, suguhan Doraemon Stand by Me didominasi dengan keinginan kuat Nobita untuk memperbaiki keturunannya dan menikah dengan gadis kecil yang dicintainya, Suzuka. Hampir sama dengan sinetron-sinetron anak di layar kaca yang justru membawa sisi negatif bagi calon penerus bangsa ini. Maka bukan satu hal yang mengherankan ketika ada anak usia TK tidak akan malu bercerita kalau dia telah memiliki pacar disekolahnya. Karena memang itulah yang disuguhkan dunia hiburan saat ini. Hampir tak ada lagi dunia hiburan kita yang mengangkat kisah-kisah heroik. Satria baja hitam misalnya,Saras 008, atau Power Ranger yang berusaha sekuat tenaga menyelamatkan bumi dari monster-monster luar angkasa. 
TV bagai barang haram yang tak layak diberikan untuk anak-anak kita saat ini. Kalau dulu anak-anak disuguhkan dengan lagu “balonku ada lima” atau “Ambilkan bulan, Bu”, atau “Abang tukang bakso”, maka saat ini lagu-lagu yang entah siapa penciptanya itu telah tergantikan, yang tertinggal malah lagu yang disebut-sebut sebagi lagu pembunuhan “Potong bebek angsa”. Anak-anak kita deman super junior dengan lagu “ea”-nya, yang diantara liriknya “Kau bidadari jatuh dari surga dihadapanku”. 
Sungguh tanpa sadar anak-anak sejak kecil telah disuguhi nafsu angkara. Dituntut untuk dewasa sebelum waktunya. Mengkonsumsi makanan yang belum bisa dicerna oleh lambung dan ususnya. Naudzubillah. Semoga belum terlambat untuk kita memperbaikinya.

Tulisan ini bisa dibaca juga di sini: https://www.facebook.com/notes/ana-nasir/the-comment__-doraemon-stand-by-me/863510403671973

No comments:

Post a Comment