Wednesday, January 18, 2017

The First Love

Kisah Cinta: Fisika – Jepang versus Korea Selatan

Bisa jadi tulisan ini berhubungan dengan tulisanku yang ini:  Baca Ini Well, kali ini aku mau lebih banyak cerita tentang Jepang. Semoga tidak ada yang menangkapku karena dianggap berkhianat pada Indonesia gegara tulisan ini. Tapi, mumpung kita masih di dermaga, lebih baik kujelaskan saja di awal bahwa ini semua tentang kecintaanku pada Fisika dan Jepang.

            Toyyib ...
            Jika arahan di dermaga ini sudah difahami, barulah kita boleh berlabuh. Ciiieeeeh...
            Aku seorang saintis, bukan cita-citaku, tapi aku cukup sadar ini takdirku. Mungkin aku memang belum menyumbangkan apa-apa untuk ilmu pengetahuan, tapi setidaknya kecintaanku dengan tantangan Fisika sudah menjadi buktinya, kalau aku ikhlas dengan jalan takdirku.
            Aku menulis. Right! Bukan cita-citaku juga menjadi penulis, tapi aku tahu ini adalah passion-ku, anugrah yang Allah lebihkan atasku. Maka harus ku-syukuri, yah dengan cara tetap mengasah kemampuan menulis untuk tetap menyelipkan kebaikan. Semoga, reader silent yang baca tulisan ini tidak memutuskan berhenti membaca, karena meski seringkali tidak penting, aku selalu berharap orang yang membaca tulisanku menemukan kebaikan yang tercecer di di sela-sela untaian kalimatnya. Ekheeeem...
            Aku mencintai Jepang. Iyakah? (mulai bingung jawab). Setidaknya itulah yang aku rasakan, semoga aku tidak salah kalau mengatakan ini bagian dari cinta. Tapi rasa itu ada, justru saat otakku mulai sanggup memikirkan hal-hal yang bukan hanya sekedar lapar lalu makan, haus lalu minum. Aku kagum pada Jepang. Iyah. Aku kagum, sebab ditengah maraknya bangsa-bangsa Eropa mencari peruntungan untuk memperbudak negara-negara Asia, Jepang unjuk gigi. Seakan, menantang Eropa dan mengatakan, “Hei bangsa Eropa, Asia bukan bangsa lemah. Ayo lawan aku!” (Terusssss ... bayangkan animeeeeee pahlawan bertopeng, Sinchan...)
            Tapi begitulah pola fikirku terhadap Jepang. Meski akhirnya, Indonesia termakan juga oleh iming-iming Jepang, tapi aku pribadi tidak pernah dendam terhadap Jepang. (Ya iyalah, nek. Loe enggak ngerasain gimana tersiksanya ikut romusha....) keep calm, broo. Mari sama-sama gunakan konsep meja untuk menilai.
            Bila melihat dari jumlah kakinya, maka meja tak ubahnya hewan berkaki empat, atau ia diciptakan sebagai hewan berkaki empat tanpa nyawa. Bila melihat meja dari salah sudutnya. Akan kau temukan bahwa meja punya tiga sudut lagi dengan besar yang sama. Atau bila kau nilai dari salah satu sisinya, meja tak ubahnya hamparan persegi panjang, yang memiliki empat sisi dengan dua ukuran berbeda.
            Seperti itulah aku mencintai Jepang. Orang lain bicara dendam tentang Jepang si penjajah, tetapi kukatakan Jepang pernah menjadi pahlawan untuk bangsa-bangsa di Asia. Orang lain boleh mengatakan Jepang mencoreng bangsa Asia karena sifat penjajahnya, tapi kukatakan, Jepang adalah bangsa yang patuh-disiplin dan menjaga budaya sopan santunnya. Dan Indonesia, perlu belajar banyak pada Jepang.
            Aku belum pernah ke Jepang, tapi aku punya mimpi untuk berkunjung dan tinggal beberapa waktu disana. Bahkan, aku belum pernah bertemu dengan orang Jepang, tapi mengetahui WNI naturalisasi Jepang pun sudah cukup mengobati rinduku, bahkan meski tak berjumpa sekalipun. Adakah cinta seromantis ini, kawan????
            Ayo... jujur.... baper kan?
            Padahal, kegagahan Jepang itu justru terlihat dari bagaimana mereka berkembang menjadi negara dan bangsa yang menyumbangkan karya untuk kemajuan tegnologi. Bisa jadi mereka tidak ramah, tapi bukankah banyak orang terhibur dengan anime-animenya? Ach, sebenarnya bicara Jepang tak kalah dengan cerita 1001 malam-nya Aladin. Sebab Jepang, bukan hanya tentang tegnologi, anime, budaya, dan disiplin.
            Mungkin yang suka traveling punya alasan sendiri kenapa harus ke Jepang. Tapi yang jelas, orang yang suka melancong dan bingung mau kemana lagi, Jepang bukanlah pilihan buruk. Berikut ini ada link jasa traveling halal ke Jepang: http://www.cheria-travel.com/2016/06/paket-tour-jepang-wisata-halal-muslim.html

            Sebenarnya aku memang sudah selingkuh dengan Korea Selatan, tapi aku sadar kecintaan dan kekagumanku pada Jepang tidak akan pernah surut apalagi padam. Aku punya alasan kenapa begitu mencintai Jepang (again... aku tidak bermaksud berkhianat pada Indonesia, please...) So, sama seperti kenapa seseorang mencintai sesuatu, pasti ada alasannya. Kalau katanya cinta itu buta, percayalah buta pun ada sebabnya.

Brrrrrr... buat yang mau tau info travel ke tempat lain boleh berselancar ke Sini

<a href="http://www.cheria-travel.com/2016/11/lomba-menulis-artikel-kreatif.html"><img alt="Lomba Menulis Artikel Cheria Wisata" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAOCout2Lkehvlpf-9yWqhljtv3omy5X9dYZMbw-izUh_AQ8AJx4o_2ZJ2G2NUxBZpUJuhmQri4KQWEH2Kh6vX-hGjhI7k-dOQIharb-WNKkCL3KM-YsuuRFjZhvAL92vj1Dr-6EpDYaXd/s1600/lomba-menulis-artikel5%2523.jpg" width='300px' height='300px'/></a>

No comments:

Post a Comment