Friday, August 26, 2016

Eid Milad, yaa Abii

Ayah,
Jika ada seseorang yang paling mirip denganku, maka akan kukatakan kalau aku sangat mirip denganmu. Kuwarisi hampir semua yang ada padamu. Dari yang paling baik sampai paling jelek sekalipun. Ekspresi bahagia sampai cara marah. Makanan kesukaan dan yang tak disuka. Bahkan ekspresi dalam mengungkapkan cinta dan kerinduan.
Ayah,
Seseorang yang kuakui aku sangat mirip dengannya. Seseorang yang usianya terpaut 36 tahun 10 hari dariku.

Iya ayah, hari ini usiamu di dunia telah genap 61 tahun. Angka yang sangat fantastis untuk usia manusia. Bahkan aku pun merasa takut.
Takut, jika engkau yang kuakui sangat mirip denganku ternyata sudah sangat dirindukan oleh Pemilikmu yang sebenarnya.

Selamat ulang tahun, Ayah. Orang pertama yang selalu membersamaiku, bahkan disaat aku salah sekalipun. Orang pertama yang selalu mendukungku, bahkan disaat aku ragu bisa melakukannya. Orang pertama yang menyambut kedatanganku di depan pintu, bahkan disaat aku malu untuk pulang.

Ayah, betapa inginnya aku bersamamu hari ini. Menghabiskan malam dengan semangkuk mie rebus kesukaan kita. Atau menelusuri sudut kampung untuk menikmati sajian sate padang. Bukan, duduk berdua saling membisu menikmati siaran TV, sambil sesekali terdengar renyahnya kunyahan kacang kulit, sambil mengabaikan repetan-repetan mama.

Sehat-sehatlah Ayahku, karena masih banyak cita-cita kita yang belum terwujud. Sehat-sehatlah Ayahku, karena masih banyak mimpi putra-putrimu yang tertunda. Sehat-sehatlah ayah, karena kami masih ingin menghabiskan banyak waktu untuk bersenda gurau denganmu.

Sehat-sehatlah ayah kami. Laki-laki terbaik yang dipilihkan Allah untuk bidadari tercinta kami. Sayap pelindung selama 26 tahun terakhir, untuk seseorang yang kami panggil mama.
Sehat-sehatlah ayah kami. Kami semua mencintaimu. Kami semua ingin tetap membersamaimu sampai di surga-Nya kelak.

Allah, berkahi usia Ayah kami. Karuniakan kesehatan dan kebahagiaan di sisa-sisa hidupnya. Kabulkan permohanannya yang masih Kau tunda, wujudkan cita-citanya yang belum Kau ijabah. Rabbi, kami masih ingin membersamainya lebih lama lagi.

No comments:

Post a Comment