Bagaimana potensi pemuda itu
dapat dikembangkan dalam bingkai Islam? Setidaknya pemuda dituntut melaksanakan
sepuluh risalahnya, yaitu:
1. Salimul aqidah (selamatnya aqidah), Mustahil
pemuda memuliakan islam jika aqidahnya masih berantakan.adapun parameter
sederhananya adalah:
a. Bebas
dari syirik pada benda mati. Jauh dari horoskop, zodiac, shio, jimat, kuburan,
dan seterusnya.
b. Bebas
dari syirik pada benda hidup: mengganti hokum allah dengan hokum taghut, pergi
ke dukun, peramal, jin dst.
c.
Ikhlas, bebas dari riya’, ujub, sum’ah, dan
syirik khafi lainnya. Ikhlas ketika telah berniat, sedang melakukan atau telah
selesai melakkan sesuatu pekerjaan.
d. Memahami
bahwa Islam adalah adlah konsepsi hidup yang syamil (menyeluruh), kamil
(sempurna), dan mutakammil (integral).
e. Zikrullah
dala setiap waktu dan keadaan.
f.
Mengiangat hari akhir dan bersiap menghadainya.
2. Shahibul Ibadah (Benarnya
ibadah), Ibadah merupakan sarana komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya.
Ibadah yang Ihsan akan mendatangkan kecintaan Allah yang akan emndatagkan
pertolongan. Bebrapa parameternya:
a. Tidak
melibatkan diri ke dalam bid’ah-bid’ah. Cukup dengan apa yang diketahuidari
sunnah tetapi tidak juga dengan
asal-asalan menganggap sesuatu sebagai bid’ah.
b. Memperdalam
kafaah fiqiyah dari kitab-kitab fiqih dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
c.
Mengetahui shifat shalat, wudhu, syiam, zakat,
haji, dan ibadah-ibadah lain menurut Rasulullah SAW.
d. Mencari
sumber rujukan fiqih yang terpercaya.
e. Ihsan
dalam amalan.
3. Matinul khuluq (Tegarnya akhlak), Seharusnya,
seorang pemuda sangat dituntut untuk memberikan gambaran yang benartentang
akhlak Islam dan menjadi qudwah (contoh)
dalam perilaku. Parameternya:
a. Istiqomah
dalam Islam
b. Mengamalkan
surat Alhujurat
c.
Tidak mengikuti zhon, mencela karena perbedaan
furu’ dll.
d. Memahami
ukhuwah dan adil dalam menyikapi manusia
e. Sabar
dalam kesempitan, ujian dan ketaatan, musibah, menghindari maksiat, dan
senantiasa bersyukur.
f.
Konsisten dengan akhlak Islam.
4. Mustafaqul Fiqr (terwawasannya fikiran), Di
era informasi sekarang ini wawasanlah yang menetukan posisi seseorang.
Parameter yang dituntut antara lain:
a. Melawan ghozul fikri dengan mengenali isu-isu yang bekembang di
media massa secara kritis.
b. Menghafal
idquran dan sunnah (paling tidak hafal juz amma dan hadits arba’in Annawawi)
c.
Mempunyai buku-buku penambah wawasan tentang
islam
d. Toleransi
dalam masalah furu’
e. Menghindari
debat yang sia-sia, namun mempebanyak diskus yang bermanfaat.
f.
Sering hadir diseminar-seminar ilmiah
g. Tidak
menutup diri dari sumber-sumber yang lain, karena hikmah ada dimana saja.
5. Qowiyul Jism (kuatnya jasad), Hal-hal
yang bias dilakukan:
a. Selalu
menjaga stamina dan fisik untuk memenuhi panggilan tugas
b. Terjaga
dari lesu dan loyo karena kemalasan.
c.
Menjaga adab makan dan minum sesuai sunnah.
d. Tidak
merokok
e. Membiasakan
diri puasa sunnah.
6. Qodirul alal kasb (mampu memenuhi kebutuhan), Hal-hal
yang menjadi pertimbangan:
a. Memiliki
catatan keuangan mengenai uang keluar, uang masuk, piutang, uang tersedia,
asset.
b. Menabung
untuk mempersiapkan masa depan
c.
Mengatur perencanaan penggunaan uang untukwaktu
tertentu.
d. Mulai
berlatih bisnis kecil-kecilan
e. Mengenali
potensi diri.
7. Mujahidu linafsih (menyuguhi
jiwa), Kesungguhan. Inilah mungkin yang kurang dalam diri pemuda sekarang ini.
Pada tanpa kesungguhan sulit untuk mencapai cita-cita kita. Kegatan yang bisa
dilakukan untuk melatih kesungguhan:
a. Menyibukkan
diri dalam kegiatan kebaikan hingga tak sempat untuk bebuat maksiat.
b. Berusaha
untuk bersikap baik di setiap keadaan.
c.
Mejauhi tempat maksiat.
d. Membiasakan
bersadaqah meski dalam keadaan sulit.
e. Tidak
mudah menyerah menhadapi berbagai kondisi
f.
Tidak berputus asa.
8. Nafi’un lighairihi (Bermanfaat
bagi orang lain), Keimanan seseorang berbanding lurus dengan kebermanfaatannya
bagi orang lain. Orang yang beriman bukanlah orang yang banyak shalatnya atau
puasanya saja, melainkan orang yang ibadahnya itu kemudian menciptakan perilaku
pribadi yang berguna bagi orang lain. Diantara parameterna yaitu:
a. Keberadaannya
senantisa bermanfaat.
b. Mendoakan
kebaikan bagi saudaranya.
c.
Mengetahui keperluan saudaranya dan proaktif
membantunya.
d. Selalu
terbuka untuk dimintai pertolongan.
9. Munazham fii syu’unihi (teratur
urusannya), Terkadang memang lebih enak membiarkan hidup kita mengalir begitu
saja seperti air. Tenang dan tiak ada tuntutan. Namun, bagi seorang pemuda,
penting untuk membuat urusannya tertata rapi, mengapa? Karena seorang pemuda
akan bersentuhan dengan umat dan masyarakat. Kalau pemuda bersikap seenaknya
sndiri bagaimana masyarakat bisa menerimanya. Berukut diantara parameternya:
a. Punya
rencana kegiatan dan skala prioritasnya.
b. Mempunyai
catatan janji, hutang, dan hal-hal penting lain dalam buku agenda.
c.
Selalu melakukan kegiatan dengan terencana.
d. Memperbaiki
penampilan
e. Jadikan
shalat sebagai penata waktu.
10. Haritsun ‘ala waqtihi (menjaga
waktunya), Molor adalah penyakit yang susah disembuhkan. Tidak akan pernah
sembuh kalau tidak memulainya dari sekarang. Usahakan tepati jadwal:
a. Punya
jadwal alamiyah dan ditepati, tapi tetap fleksibel dan jangan sampai menjadi
orang yang dikendalikan oleh buku agenda.
b. Mempersiapkan
diri dalam durasi waktu yang aman sebelum agenda.
c.
Selalu on time bahkan kalau bisa hadir sebelum
waktunya.
Jika
ke seluruh risalah ini dimiliki oleh pemuda Islam, Insyaallah cita-cita masa depan ditangan Islam akan segera kita
raih. Allahu’alam bisshawab.
No comments:
Post a Comment