Sunday, June 2, 2013

Peran Pemuda Islam

Tak dapat disangkal lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam kehidupan amat penting,karena merekalah yang memiliki potensi untuk mewarna perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Semua ideology yg berorientasi pada strategi revolusi, menganggap pemuda ebagai tenaga paling revolusioner karena secara psikolokis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat) dan quwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda. Hal tersebut menimbulkan semangat pergerakan, perubahan, bukan stagnasi ataupun status quo.dalam setiap kurun waktu, kemarin, kini dan esok, pemuda senantiasa berdiri digaris terdepan. Baik sbagai pembela kebenaran yang igih maupun sebagai pembela kebatilan yang canggih.
                Di dalam al-qur’an peran pemuda diungkapkan dalam kisah Assahabul kahfi. Bisa dilihat di surah Al-kahfi (18): 19-22. Kisah pemuda Ibrahim pada surah Al-Anbiya’ (21): 60,69dan surah Al-Baqarah (2): 258 dan pemuda yang dibunuh oleh Ashabul Uhdud [lihat tafsi Ibnu Katsir QS. Alburuuj] dan para assabiqunal awwalun pada umumnya berusia muda. Pentingnya memnafatkan usia muda digambarkan dalam hadits Rasulullah SAW sbb: “Manfaatkanlah yang lima sebelum dating yang lima: masa mudamu sebelum datangmasa tuamu; masa sehatmu sebelum dating masa sakitmu; masa kayamu sebelum dating masa miskinmu; masa hidupmu sebelum dating masa matimu; masa luangmu sebelum dating masa sibukmu.’. [HR. Al-baihaqi].
                Bagaimana potensi pemuda itu dapat dikembangkan dalam bingkai Islam? Setidaknya pemuda dituntut melaksanakan sepuluh risalahnya, yaitu:
1.       Salimul aqidah (selamatnya aqidah), Mustahil pemuda memuliakan islam jika aqidahnya masih berantakan.adapun parameter sederhananya adalah:
a.       Bebas dari syirik pada benda mati. Jauh dari horoskop, zodiac, shio, jimat, kuburan, dan seterusnya.
b.       Bebas dari syirik pada benda hidup: mengganti hokum allah dengan hokum taghut, pergi ke dukun, peramal, jin dst.
c.        Ikhlas, bebas dari riya’, ujub, sum’ah, dan syirik khafi lainnya. Ikhlas ketika telah berniat, sedang melakukan atau telah selesai melakkan sesuatu pekerjaan.
d.       Memahami bahwa Islam adalah adlah konsepsi hidup yang syamil (menyeluruh), kamil (sempurna), dan mutakammil (integral).
e.       Zikrullah dala setiap waktu dan keadaan.
f.         Mengiangat hari akhir dan bersiap menghadainya.
2.       Shahibul Ibadah (Benarnya ibadah), Ibadah merupakan sarana komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya. Ibadah yang Ihsan akan mendatangkan kecintaan Allah yang akan emndatagkan pertolongan. Bebrapa parameternya:
a.       Tidak melibatkan diri ke dalam bid’ah-bid’ah. Cukup dengan apa yang diketahuidari sunnah tetapi tidak juga  dengan asal-asalan menganggap sesuatu sebagai bid’ah.
b.       Memperdalam kafaah fiqiyah dari kitab-kitab fiqih dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
c.        Mengetahui shifat shalat, wudhu, syiam, zakat, haji, dan ibadah-ibadah lain menurut Rasulullah SAW.
d.       Mencari sumber rujukan fiqih yang terpercaya.
e.       Ihsan dalam amalan.
3.       Matinul khuluq (Tegarnya akhlak), Seharusnya, seorang pemuda sangat dituntut untuk memberikan gambaran yang benartentang akhlak Islam dan menjadi qudwah (contoh) dalam perilaku. Parameternya:
a.       Istiqomah dalam Islam
b.       Mengamalkan surat Alhujurat
c.        Tidak mengikuti zhon, mencela karena perbedaan furu’ dll.
d.       Memahami ukhuwah dan adil dalam menyikapi manusia
e.       Sabar dalam kesempitan, ujian dan ketaatan, musibah, menghindari maksiat, dan senantiasa bersyukur.
f.         Konsisten dengan akhlak Islam.
4.       Mustafaqul Fiqr (terwawasannya fikiran), Di era informasi sekarang ini wawasanlah yang menetukan posisi seseorang. Parameter yang dituntut antara lain:
a.       Melawan ghozul fikri  dengan mengenali isu-isu yang bekembang di media massa secara kritis.
b.       Menghafal idquran dan sunnah (paling tidak hafal juz amma dan hadits arba’in Annawawi)
c.        Mempunyai buku-buku penambah wawasan tentang islam
d.       Toleransi dalam masalah furu’
e.       Menghindari debat yang sia-sia, namun mempebanyak diskus yang bermanfaat.
f.         Sering hadir diseminar-seminar ilmiah
g.       Tidak menutup diri dari sumber-sumber yang lain, karena hikmah ada dimana saja.
5.       Qowiyul Jism (kuatnya jasad), Hal-hal yang bias dilakukan:
a.       Selalu menjaga stamina dan fisik untuk memenuhi panggilan tugas
b.       Terjaga dari lesu dan loyo karena kemalasan.
c.        Menjaga adab makan dan minum sesuai sunnah.
d.       Tidak merokok
e.       Membiasakan diri puasa sunnah.
6.       Qodirul alal kasb (mampu memenuhi kebutuhan), Hal-hal yang menjadi pertimbangan:
a.       Memiliki catatan keuangan mengenai uang keluar, uang masuk, piutang, uang tersedia, asset.
b.       Menabung untuk mempersiapkan masa depan
c.        Mengatur perencanaan penggunaan uang untukwaktu tertentu.
d.       Mulai berlatih bisnis kecil-kecilan
e.       Mengenali potensi diri.
7.       Mujahidu linafsih (menyuguhi jiwa), Kesungguhan. Inilah mungkin yang kurang dalam diri pemuda sekarang ini. Pada tanpa kesungguhan sulit untuk mencapai cita-cita kita. Kegatan yang bisa dilakukan untuk melatih kesungguhan:
a.       Menyibukkan diri dalam kegiatan kebaikan hingga tak sempat untuk bebuat maksiat.
b.       Berusaha untuk bersikap baik di setiap keadaan.
c.        Mejauhi tempat maksiat.
d.       Membiasakan bersadaqah meski dalam keadaan sulit.
e.       Tidak mudah menyerah menhadapi berbagai kondisi
f.         Tidak berputus asa.
8.       Nafi’un lighairihi (Bermanfaat bagi orang lain), Keimanan seseorang berbanding lurus dengan kebermanfaatannya bagi orang lain. Orang yang beriman bukanlah orang yang banyak shalatnya atau puasanya saja, melainkan orang yang ibadahnya itu kemudian menciptakan perilaku pribadi yang berguna bagi orang lain. Diantara parameterna yaitu:
a.       Keberadaannya senantisa bermanfaat.
b.       Mendoakan kebaikan bagi saudaranya.
c.        Mengetahui keperluan saudaranya dan proaktif membantunya.
d.       Selalu terbuka untuk dimintai pertolongan.
9.       Munazham fii syu’unihi (teratur urusannya), Terkadang memang lebih enak membiarkan hidup kita mengalir begitu saja seperti air. Tenang dan tiak ada tuntutan. Namun, bagi seorang pemuda, penting untuk membuat urusannya tertata rapi, mengapa? Karena seorang pemuda akan bersentuhan dengan umat dan masyarakat. Kalau pemuda bersikap seenaknya sndiri bagaimana masyarakat bisa menerimanya. Berukut diantara parameternya:
a.       Punya rencana kegiatan dan skala prioritasnya.
b.       Mempunyai catatan janji, hutang, dan hal-hal penting lain dalam buku agenda.
c.        Selalu melakukan kegiatan dengan terencana.
d.       Memperbaiki penampilan
e.       Jadikan shalat sebagai penata waktu.
10.    Haritsun ‘ala waqtihi (menjaga waktunya), Molor adalah penyakit yang susah disembuhkan. Tidak akan pernah sembuh kalau tidak memulainya dari sekarang. Usahakan tepati jadwal:
a.       Punya jadwal alamiyah dan ditepati, tapi tetap fleksibel dan jangan sampai menjadi orang yang dikendalikan oleh buku agenda.
b.       Mempersiapkan diri dalam durasi waktu yang aman sebelum agenda.
c.        Selalu on time bahkan kalau bisa hadir sebelum waktunya.
Jika ke seluruh risalah ini dimiliki oleh pemuda Islam, Insyaallah cita-cita masa depan ditangan Islam akan segera kita raih. Allahu’alam bisshawab.

No comments:

Post a Comment